Nama orisinal Tuhan bukanlah "Yahweh", tetapi "Allah"
Penggunaan
ayat-ayat dalam PL dan PB, sebagai bukti-bukti dalil, dilakukan jika
tidak bertentangan dengan Al Qur'an. Karena muslim meyakini bahwa hanya
Al Qur'an yang tetap dijaga originalitasnya karena merupakan wahyu
terakhir bagi nabiyullah yang terakhir hingga akhir jaman.
- "Allah" berbeda dari bahasa Ibrani "Yahweh"!
- Bagaimana bisa sebuah nama dimulai dengan "The" (Yang)? Padahal kata "Yahweh" sendiri artinya adalah "Yang Abadi" ("The Eternal"), "Sang Penguasa" ("The Lord)", "Yang Disembah" ("The GOD") yang berarti juga "As-Samad" dalam bahasa Arab. Itu adalah sebuah gelar sebutan atau panggilan!
- "Yahweh" bahkan bukan gelar pertama Tuhan dalam Alkitab!
- Lalu mengapa Alkitab berbahasa Arab menggunakan kata "Allah" dan "Yahweh" untuk Tuhan?
- Mengapa Yesus memilih untuk mengatakan "Eloi" (yang berbahasa Aram) kepada orang-orang yang berbicara bahasa Ibrani?
- Artikel ini menunjukkan dari sumber Ibrani bahwa Kejadian 1:1 mengatakan "Allah". Ini terbukti dari sumber Ibrani dengan gambaran-gambaran bahwa Nama asli Suci Tuhan Yang Maha Kuasa memang "Allah".
- Kata Ibrani "Allaah" adalah kata yang paling dekat dengan "Allah" dan itu berarti Allah.
"Allah" berbeda dari bahasa Ibrani "Yahweh"!
Satu
hal yang banyak orang Yahudi dan Kristen yang berbahasa non-Ibrani
sering melakukan kesalahan adalah tentang nama Tuhan Yang Maha Kuasa
dalam Alkitab. "Yahweh" dalam bahasa Ibrani berarti "The Lord" ("SANG
Penguasa"). atau "The Eternal" (YANG Abadi) atau "Yang Disembah" ("The
GOD"). Dan gelar-gelar atau sebutan-sebutan ini bukanlah nama. Mari kita
lihat kutipan berikut dari sumber-sumber Kristen dan Yahudi:
"Judaism
teaches that while God's name exists in written form, it is too holy to
be pronounced. The result has been that, over the last 2000 years, the
correct pronunciation has been lost." (Mankind's Search for GOD, p. 225).
"Yudaisme
mengajarkan bahwa sementara nama Tuhan ada dalam bentuk tertulis, nama
itu terlalu suci untuk diucapkan. Hasilnya adalah bahwa, selama 2000
tahun terakhir, pengucapan yang benar telah hilang" (Pencarian Manusia
untuk Tuhan, hal 225).
Di
sini kita jelas melihat bahwa pengucapan untuk nama asli Tuhan telah
hilang, dan orang-orang Yahudi tidak tahu apa pengucapan yang tepat dari
Kitab Suci dan sumber-sumber daya mereka.
"About
3,500 years ago, God spoke to Moses, saying: 'Thus shall you speak to
the Israelites: The LORD [Hebrew: YHWH], the God of your fathers, the
God of Abraham, the God of Isaac, and the God of Jacob, has sent me to
you: This shall be My name forever, this My appellation for all eternity.' (Exodus 3:15; Psalm 135:13)" (Mankind's Search for GOD, p.225).
"Sekitar
3.500 tahun yang lalu, Tuhan berbicara kepada Musa, mengatakan:
"Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN [bahasa Ibrani: YHWH],
Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub, telah
mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah
sebutan-Ku untuk selamanya '. (Keluaran 3:15; Mazmur 135:13) "(Pencarian
Manusia bagi Tuhan, p.225).
"....the four Hebrew consonants YHWH (Yahweh) that in their Latinized form have come to be known over the centuries in English as JEHOVAH." (Mankind's Search for GOD, p.225).
"....
empat konsonan Ibrani YHWH (Yahweh) yang dalam bentuk Latinnya telah
ada untuk diketahui selama berabad-abad dalam bahasa Inggris sebagai
YEHUWA (JEHOVAH). "(Pencarian Manusia bagi ALLAH, p.225).
Jadi
kata "YHWH" atau "Yahweh" atau "Yehuwa" (atau Jehovah dalam bahasa
Inggris), BUKAN NAMA ASLI, namun gelar sebutan untuk Tuhan Yang
Mahakuasa. Hal ini baik-baik saja, karena orang-orang Yahudi, Kristen
dan Muslim memanggil kepada Tuhan sebagai "The Lord" atau "The God"
(dalam bahasa Inggris), yang berarti "Yahweh" atau "Yehuwa" dalam bahasa
Ibrani dan "Al-Rab" dalam bahasa Arab. "Al-Rab" dalam bahasa Arab dan
"Yahweh" dalam bahasa Ibrani dan terjemahan-terjemahan lain dalam semua
bahasa lain memanglah gelar sebutan Tuhan Yang Maha Kuasa. Tapi
kesemuanya itu BUKAN Nama asli-Nya!
Mari kita lihat Keluaran 3:15 and Mazmur 135:13 Al Kitab New International Version (NIV):
"God also said to Moses, "Say to the Israelites, `The LORD [Notice
that they didn't write Jehovah. "The LORD" in only a title], the God
of your fathers--the God of Abraham, the God of Isaac and the God of
Jacob--has sent me to you.' This is my name forever, the name by which I
am to be remembered from generation to generation. (Keluaran 3:15 New
International Version)"
"Tuhan
juga berfirman kepada Musa," Katakanlah kepada orang Israel: TUHAN
[Perhatikan bahwa mereka tidak menulis Yahweh atau Jehovah. "TUHAN"
adalah sebutan (title)], Allah nenek moyangmu - Allah Abraham, Allah
Ishak dan Allah Yakub - telah mengutus aku kepadamu '. Ini adalah
nama-Ku selamanya, nama yang mana Aku diingat dari generasi ke generasi.
(Dari Alkitab NIV, Keluaran 3:15) "
"Your name, O LORD, endures forever, your renown, O LORD, through all generations. (Mazmur 135:13 New International Version)"
"Nama
Engkau, ya TUHAN, bahwasanya untuk selamanya, terkenal Anda, ya TUHAN,
di semua generasi." (Dari Alkitab NIV, Mazmur 135:13)
Jadi
seperti yang kita jelas lihat dari Ayat-ayat di atas dari Alkitab NIV,
nama asli Tuhan bukanlah "Yahweh". Gelar "The LORD" atau "The GOD"
adalah sebuah gelar sebutan dan nama panggilan (jika Anda berkenan) yang
kita katakan kepada Tuhan. Tapi "Yahweh" jelas BUKAN NAMA ASLI Tuhan.
"Allah"
di sisi lain adalah sebuah nama. Ini adalah nama Tuhan. Di bawah ini,
Anda akan melihat bukti-bukti yang cukup dari bahasa Aram bahwa nama
Tuhan Yang Maha Kuasa adalah "Allah".
"Tuhan" dalam bahasa Arab dan bahasa Aram adalah sama, dan itu adalah "Allah".
Yesus saw berbicara dalam bahasa Aram selama pelayanannya.
"Allah" adalah Nama Tuhan, "Elaw" berarti "Tuhan" dalam bahasa Aram: Bagaimana mereka bisa sama?
Saya membuktikan dengan jelas dari Noble Quran bahwa "Allah" berarti Tuhan Yang Maha Agung dalam bahasa Arab.
Bagaimana bisa gelar sebutan yang dimulai dengan "Sang" atau "Yang" (atau "The" dalam bahasa Inggris) menjadi sebuah nama?
Selain
bukti-bukti yang jernih di atas tentang Yahweh atau Yehuwa (Jehovah
dalam bahasa Inggris) yang adalah merupakan gelar sebutan (Keluaran
3:15) bagi Tuhan, bukan Nama Tuhan, saya ingin mengemukakan pertanyaan
sederhana, dan menguji akal sehat secara sederhana:
Bagaimana bisa gelar sebutan yang dimulai dengan "Sang" atau "Yang" (atau "The" dalam bahasa Inggris) menjadi sebuah nama?
Jika
saya sebut anda "si jenius" ("dalam bahasa Inggris the genius", atau
contoh lainnya adalah "the man", "the hero" dan sejenisnya), apakah hal
itu akan benar-benar membuat nama Anda adalah "si jenius" (atau nama
anda menjadi "the hero" atau "the man")?
Seorang
Kristen baru-baru ini mengatakan bahwa dalam bahasa Ibrani, Yahweh
tidak hanya berarti "Sang Penguasa" ("The LORD" dalam bahasa Inggris)
atau "Yang Disembah" ("The GOD" dalam bahasa Inggris), tetapi juga
berarti "Yang Abadi" ("The Eternal" dalam bahasa Inggris) menurut Kamus
Baru Alkitab. Itu semua sempurna bagi saya.
Yang
Abadi, Yahweh atau Jehovah, berarti "As-Samad" dalam bahasa Arab. Allah
SWT sendiri menyebut diri-Nya "Al-Samad" dalam Al Qur'an (QS. 112:2).
Dan saya bersedia untuk memanggil Allah Yang Maha Kuasa mulai dari
sekarang dengan sebutan "As-Samad" (Yahweh dalam bahasa Ibrani) dan
bukan dengan "Allah SWT" (Nama Kudus-Nya) jika itu akan membuat orang
Kristen memahami Islam dan menerimanya!
Seberapa
sulit untuk memahami bahwa sebuah gelar sebutan yang dimulai dengan
"Yang" atau "Sang" (atau "The" dalam bahasa Inggris) bukanlah sebuah
nama! Apalagi menjadi nama asli!
Silahkan
kunjungi: "Allah" adalah Nama ALLAH, "Elaw" berarti "TUHAN" dalam
bahasa Aram: Bagaimana bisa sama? Saya buktikan dengan jelas dari Al
Quran bahwa "Allah" berarti Tuhan Yang Maha Agung dalam bahasa Arab.
"Yahweh" bukanlah hal pertama yang Tuhan tunjukkan mengenai diri-Nya dalam Alkitab!
Beberapa
orang Kristen masih bersikeras bahwa Nama asli Suci Tuhan adalah
Yahweh. Mereka mengandalkan Keluaran 3:15 untuk membuktikan omong kosong
ini. Saya sudah membuktikan dengan jelas di bagian atas bahwa "Yahweh"
dalam Keluaran 3:15 itu hanya gelar atau sebutan dan bukan nama, dan
Yahweh artinya adalah "Sang Penguasa" ("The LORD"), "Tuhan Yang
Disembah" ("The GOD") dan "Yang Abadi" ("The Eternal"), menurut Kamus
Baru Alkitab.
Sekarang,
mari kita asumsikan untuk pendapat yang kedua yakni yang mengatakan
bahwa "Yahweh" adalah nama, yang benar-benar konyol, karena terjemahan
bahasa Inggris dari kata "Yahweh" dimulai dengan "the". Karenanya hal
ini tetap tidak membuktikan bahwa nama asli Tuhan adalah Yahweh!
Keluaran 3:15 bahwa orang Kristen begitu angkuh untuk menggunakan
apa-apa yang diturunkan kepada Nabi Musa saw. Jadi berapa tahun rentang
waktu yang ada antara Adam dan Musa as? Mungkin ribuan! Jika tidak
bahkan mungkin jutaan!
Jadi
menurut logika Kristen, Tuhan Yang Maha Kuasa itu tidak memiliki nama
dari zaman Adam sampai zaman Musa di mana Dia, Yang Mahakuasa, konon
akhirnya menemukan diri-Nya dan identitas-Nya. Benar? Salah! Itu semua
omong kosong!
Nama
asli Kudus Allah Maha Kuasa adalah jelas "Allah" atau "Elaw"! Seperti
saya katakan di atas, ketika Yesus saw diletakkan di atas kayu salib,
dia berseru kepada Tuhan dan berkata "Eloi", yang berasal dari kata
"Elaw" atau "Allah". Yesus tidak mengatakan "Yahwahoi"!
Oleh
karena itu, setiap orang Kristen yang memutuskan untuk bertindak keras
kepala dan menolak fakta yang jelas yang mengatakan bahwasanya Nama asli
Suci Tuhan Yang Maha Kuasa memang "Allah", karena takut bahwa hal itu
justru akan membuktikan Islam sebagai agama Kebenaran, maka mereka
bersalah karena telah berbuat dosa terhadap TUHAN Yang Mahakuasa dengan
membedakan-bedakan antara "Yahweh" dan "Allah".
Lalu mengapa Alkitab berbahasa Arab menggunakan kata-kata "Allah" dan "Yahweh" sebagai pengganti kata "Tuhan"?
Seorang
Kristen mengangkat pertanyaan ini: Mengapa Alkitab berbahasa Arab tetap
menggunakan kata "Yahweh" untuk Tuhan, jika "Yahweh" bukanlah Nama
asli Tuhan Yang Maha Kuasa?
Yang
pertama-tama untuk diklarifikasi adalah, Alkitab bahasa Arab
menggunakan dua kata yakni "Allah" dan "Yahweh". Silahkan kunjungi
artikel ini untuk melihat gambar dari Alkitab bahasa Arab yang
menunjukkan penggunaan kata "Allah" bagi Tuhan. Juga penting untuk
mengetahui bahwa "Yahweh" bukanlah bahasa Arab. Sama seperti "The Lord"
juga bukanlah Arab Arab. Terjemahan tepat untuk "Yahweh" dalam Alkitab
bahasa Arab harusnya adalah "As-Samad" untuk "Yang Abadi" ("The
Eternal"), atau "Al-Rab" untuk "Sang Penguasa" ("The Lord"), tergantung
pada kata yang mereka ingin pilih, karena Yahweh berarti keduanya
("As-Samad" dan "Al-Rab").
Jadi
jika mereka memasukkan kata "Yahweh" dalam Alkitab bahasa Arab maka hal
tersebut adalah suatu perbuatan bodoh yang berkontradiksi pada Al Kitab
itu sendiri, karena jika Anda memilih untuk memanggil Tuhan dengan
gelar sebutan "Yahweh" dalam Al Kitab berbahasa Arab (dan hal tersebut
merupakan pemaksaan penggunaan kata Ibrani ke dalam bahasa Arab), maka
Anda tidak bisa menyebut-Nya dengan "Allah" pada saat yang sama dalam Al
Kitab yang sama! Sebaliknya, memanggil Tuhan dengan kata-kata
"As-Samad" atau "Al-Rab" (dalam Al Kitab berbahasa Arab tersebut)
sebagai gelar sebutan bagi Yahweh (jika Yahweh dianggap sebagai nama
Tuhan) adalah hal yang berbeda dan dapat diterima karena tidak ada
kontradiksi dalam hal ini. Kontradiksi terjadi saat digunakannya baik
kata Yahweh dan Allah dalam satu Al Kitab yang sama, karena hal tersebut
berarti ada dua Tuhan dengan nama yang berbeda!
Jadi
tanggapan saya adalah: para teolog Arab, yang berperan dalam penulisan
Al Kitab dalam bahasa Arab, membutuhkan pelajaran dasar dalam bahasa
Arab dan Ibrani!
Tambahan dari saudara Yusuf; semoga Allah SWT selalu meridhainya:
"Edisi
terbaru oleh International Bible Society dimulai dengan "fi al-Bid'i
khalaqa al-samawati ALLAH wal-ardha" Kata normal untuk Tuhan, apalagi,
adalah "Allah"., Dalam dialek Kristen Arab serta dalam dialek Yahudi.
"(Saudara
Yusuf menceritakan seorang Kristen) Siapa bilang bukan kita?" Kamu
katakan bahwa "Allah" bukanlah kata untuk Tuhan dalam Alkitab. Dimulai
tepat pada awal dan terus berlanjut selama. Dan kemudian Anda pilih satu
ayat, mengabaikan ayat-ayat lainnya Alkitab, PL serta PB. Ayat yang
Anda kutip juga diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai Yahweh, bukan
Tuhan; jadi apa maksud Anda? Kami berbicara tentang penunjukan normal
untuk satu Tuhan Yang Benar?
Anda
kembali mengabaikan fakta bahwa ini juga terjadi dalam dialek Kristen
Arab dan Yahudi Arab. Hal ini juga terjadi dalam liturgi Kristen,
seperti misalnya dalam liturgi Maronit. Apa lagi yang kau inginkan?
Tuhan adalah Allah, Allah adalah Tuhan, dan Allah harus diterjemahkan,
tidak hanya secara harfiah".
Untuk lebih membuktikan poin saya, mari kita lihat Kejadian 2:4:
"This is the account of the heavens and the earth when they were created. When the LORD God made the earth and the heavens- (From the NIV Bible, Genesis 2:4)"
"Demikianlah
riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah
menjadikan bumi dan langit," (Keluaran 2:4 Injil New International
Version)
Sehingga Anda dapat melihat dengan jelas, "Yahweh" jelas sebuah gelar sebutan yang berarti "TUHAN" dan bukan Nama Tuhan.
Mengapa Yesus memilih untuk mengatakan "Eloi" bahasa Aram kepada orang-orang yang berbicara bahasa Ibrani?
Mengapa
Yesus mengesampingkan bahasa Ibrani dan berbicara "Eloi" (bahasa Aram)
meskipun fakta bahwa orang-orang di sekelilingnya adalah Yahudi yang
berbicara bahasa Ibrani? Karena Yesus saw tahu bahwa Nama Suci Tuhan
Yang Maha Kuasa adalah Allah, dan Eloi (Tuhanku atau my God) adalah
berasal dari kata Allah (Elaw dalam bahasa Aram). Ibrani "Yahweh" ("The
Lord" atau "The God") adalah gelar Tuhan yang diwajibkan bagi orang
Yahudi saja. Seperti ditunjukkan dalam bagian pertama dari artikel,
orang-orang Yahudi karena ketidakmampuan mereka untuk mengucapkan Nama
Suci Allah Yang Maha Kuasa dengan benar, diperintahkan oleh Tuhan untuk
memanggil-Nya sebagai "The Lord" ("Sang Penguasa"):
"Yudaisme
mengajarkan bahwa sementara nama Allah ada dalam bentuk tertulis, itu
terlalu suci untuk diucapkan. Hasilnya adalah bahwa, selama 2000 tahun
terakhir, pengucapan yang benar telah hilang.." (Pencarian Manusia untuk
Allah, hal 225).
Di
sini kita jelas melihat bahwa pengucapan untuk nama asli Tuhan telah
hilang, dan orang-orang Yahudi tidak tahu apa pengucapan yang tepat dari
Kitab Suci dan sumber-sumber lain milik mereka.
Tapi
alasan mengapa Yesus memanggil Tuhan dengan sebutan-Nya dalam bahasa
Aram, terlepas dari fakta bahwa setiap orang saat itu berbicara bahasa
Ibrani dan Hukum Yahudi ditulis dalam bahasa Ibrani adalah karena Yesus
ingin memanggil Tuhan dalam bentuk Tertinggi dan Paling Sempurna:
Nama-Nya!
Menyebut
Tuhan sebagai "The LORD" atau yang berarti "Yahweh" tentunya hanya
tepat untuk orang-orang yang berbicara bahasa Ibrani, orang-orang
Yahudi, tetapi tidak untuk bangsa-bangsa dan semua orang non-Yahudi dan
generasi setelah itu.
Kata bahasa Ibrani "Allaah" adalah kata yang paling dekat dengan kata bahasa Arab "Allah" dan itu berarti Allah
Berikut ini diberikan kepada saya oleh Denis; semoga Allah SWT membimbing dia ke Islam.
Kata
Ibrani yang paling dekat dengan bahasa Arab Allaah (alif-lam-lam-ha)
akan menjadi kata Allah dalam bahasa Ibrani (Alef-vovnik-vovnik-heh),
yang mana digunakan oleh Muslim yang berbicara dengan bahasa Ibrani, dan
telah digunakan oleh Yahudi Arab. Sebagai contoh, kata Bismillaah
adalah Bshem Allah dalam bahasa Ibrani. Itu adalah kata Ibrani yang
memiliki kemungkinan paling dekat dengan kata Allah dalam bahasa Arab.
Ini adalah kata yang persis sama, dan telah menjadi bagian dari bahasa
Ibrani setidaknya selama 15 abad (meskipun saya mengakui itu hampir
pasti diadopsi dari bahasa Arab).
Wallahu 'alam (and Allah knows best!)
sumber :Facebook ISLAM SIAP MENJAWAB PERTANYAAN ANDA
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking